Kamis, 17 Oktober 2013

NAMA : TITO EKO APRIANTO NIM : 18121927 KELAS : 12.3G.13 NAMA : Astri Erlisya NIM : 12116776 KELAS : 12.3G.13 NAMA: RIZAL ARAFAT NIM: 18123596 KELAS : 12.3G.13 NAMA : BASYIRUDDIN NIM : 18123596 KELAS :12.3G.13 NAMA: IIN NIM : 12123918 KELAS :12.3G.13

TUGAS 3

Element pokok perancangan system akses adalah cara record-record diorganisasikan atau distrukturkan. Beberapa criteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah [WIE-87] • Redudansi yang kecil • Pengaksesan yang cepat • Kemudahan dalam memperbaharui • Pemeliharaan yang sederhana • Kehandalan yang tinggi Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file system termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi pengaksesan file secara dasar adalah sebagai berikut : 1. File pile (pile file) 2. File sekuen (sequential file) 3. File sekuen berindeks (indexed-sequenstial file) 4. File berindek majemuk (multiple-indexed file) 5. File ber-hash (hashed file) 6. File cincin (multiring file) Keenam organisasi dasar ini dirinci dibukua Gio Wiederhold [WIE-87]. A. PILE FILE Pembahasan struktur file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling sederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur lain. Properti struktur pile Data tidak dianalisis, dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa. Karakteristik struktur pile Biasanya data ditumpuk secara kronologis Tak ada keterkaitan antara ukuran file, record, dan blok Elemen data dapat beragam, dapat berbeda untuk tiap record ( berisi attribut lain ). Data harus disimpan secara lengkap beserta nama attributnya, tidak Cuma nilai atributnya. ‘Komponen file pile hanya berisi data’ Struktur dan pengaksesan Rekord berelasi dengan suatu objek atau kejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen ( field-field) data dan tiap elemen data perlu mempunyai identifikasi. Identifikasi pada pile adalah berupa nama atribut secara ekplisit. Misalnya: Tinggi = 163, Dimana, nilai elemen data adalah 163 dan nama deskripsi adalah tinggi. Tiap elemen data di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasanagn nama atribut – nilai atribut ( atribute name – value atribute ). Format record Sejumlah pasangan untuk mendefinisikan objek dan mengasosiasikan data dengan objek. Contoh : |nama=Nurman,jurusan=IF,alamat=Sadang Serang 64, umur=24, tinggi=163. ketika informasi akan diambil, pemilihan record dengan menspesifikasikan di argumen pencarian. Penggunaan file pile File pile merupakan struktur dasar dan tak berstruktur. Struktur ini memberikan fleksibilitas penuh. Struktur ini menggunakan ruang penyimpanan dengan baik saat data berukuran dan berstruktur beragam. Struktur ini sangat jelek untuk pencarian record tertentu. Berbagai penggunaan dari file pile, diantaranya : File-file sistem File log ( mencatat kegiatan ) File-file penelitian / medis Config.sys B. SEQUENTIAL FILE Sequential File adalah file dengan organisasi urut. Data yang disimpan diurutkan berdasarkan urutan pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Data yang ditambahkan selalu menempati urutan berikutnya. Sequential file adalah record yang disimpan dalam media penyimpanan sekunder komputer, yang dapat diakses secara berurutan mulai dari record pertama sampai dengan record terakhir. Record per record searah. Record terakhir adalah rekaman fiktif yang menandai akhir dari arsip. Sequential adalah sekumpulan record yang disimpan dalam media penyimpanan sekunder computer, yang dapat diakses secara berurutan mulai dari record pertama sampai record terakhir. Sequential file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya. Dalam melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara berurutan, artinya, pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa diketemukan. Keuntungan dari Sequential file Keuntungan utama dari organisasi Sequential file adalah: 1. Mengarsipkan desain adalah sederhana. 2. Lokasi dari rekaman memerlukan hanyalah kunci rekaman. 3. Ketika laju ke aktifan adalah tinggi,kesederhanaan dari mengakses cara membuat proses efisien. 4. Media file murah seperti pita magnet dapat dipergunakan untuk menyimpan data. Kelemahan dari Sequential file Kelemahan utama dari organisasi Sequential file adalah: 1. Memperbaharui memerlukan bahwa semua transaksi rekaman diurutkan pada urutan kunci rekaman. 2. Satu berkas menguasai baru,secara fisik pisahkan dan eksklusif, selalu diciptakan sebagai hasil pembaharuan percontohan. 3. Tambahan dan penghapusan dari rekaman tidak sederhana. PENGOLAHAN SEQUENTIAL FILE File merupakan fasilitas penyimpanan data pada external storage yang bersifat permanen, jika dibandingkan dengan penyimpanan ke RAM yang sifatnya sementara. Dengan pemakaian file kita dapat menghemat pemakaian RAM komputer yang memiliki jumlah yang terbatas serta dapat melakukan dokumentasi untuk jangka waktu yang panjang. Pada QBasic pengolahan file dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1. SEQUENTIAL FILE 2. RANDOM FILE 3. BINARY FILE Pada Sequential file (file urut) proses pengolahannya dilakukan secara linier dari awal sampai akhir, tanpa bisa kembali kebagian sebelumnya, kecuali proses dimulai lagi dari awal. Jadi dalam pengolahan datanya bersifat first in first out, artinya pembacaan data dari file ini harus dimulai dari data yang paling awal. Pada umumnya pengolahan data yang menggunakan file sebagai media INPUT maupun OUTPUT memiliki tiga tahap, yaitu : 1. Tahap membuka file (OPEN) 2. Tahap memproses (INPUT/OUTPUT) 3. Dan yang terakhir adalah tahap menutup file (CLOSE) Membuka File SEQUENTIAL Untuk membuka file sequential yang akan diproses dapat digunakan penulisan sebagai berikut : Syntax : Open filename [FOR mode] AS [#]filenum dimana mode terdiri dari : INPUT, membuka file untuk proses INPUT OUTPUT, membuka file baru untuk proses OUTPUT APPEND, membuka file untuk untuk proses OUTPUT dimana data baru ditambahkan pada bagian akhir. Contoh : Open “Siswa.Dat” For Append AS #1 Akan membuka Siswa.Dat sebagai OUPUT dimana data baru ditambahkan pada bagian akhir. Jika file Siswa.Dat belum ada, maka akan dibuat yang baru. Proses INPUT/OUTPUT Perintah proses INPUT/OUTPUT pada sequential file sangat tergantung kepada bentuk perlakuan terhadap data. Untuk penulisan yang berorientasi pada baris, anda dapat menggunakan perintah PRINT, dan pembacaanya dapat menggunakan LINEINPUT. Penulisan yang berorientasi kepada data, anda dapat menggunakan perintah WRITE dan INPUT untuk proses pembacaannya. Syntax : PRINT #filenumber,[USING stringexpressin;]expression list WRITE #filenumber[,expressionlist] INPUT #filenumber, variablelist LINEINPUT #filenumber, variable-string Contoh : Write #1, “920403024?,”Hendra”,80,90 menulis ke file nomor 1, dan data dapat dibaca kembali dengan perintah : Input #1,Nim$,Nama$,Teori,Praktek Catatan : Anda dapat menggunakan fungsi bantu EOF(filenumber) untuk memeriksa apakah berada diposisi akhir file. Proses CLOSE Untuk menutup file dapat digunakan perintah CLOSE. Syntax CLOSE #filenumber Contoh: CLOSE #1 menutup file nomor 1. C. INDEX SEQUENTIAL FILE Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Untuk membayangkan penyimpanan dan pembacaan data secara sequential, kita bisa melihat rekaman lagu yang tersimpan pada kaset. Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu.Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan. Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang kelima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compack-disk juga bias dilakukan pembacaan secara berurutan atau sequential. Compack disk menyimpan lagu secara random. Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku. Pada bagian atas disebut sebagai index data yang berisi bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data. Keuntungan dari Index Sequential file Sangat cocok untuk digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding sequential file, pemanggilan data menjadi lebih cepat. Kelemahan dari Sequential file Access (pemanggilan) data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan software yang lebih kompleks. D. MULTIPLE INDEX FILE Terdiri dari main file dan file-file index (file berindex majemuk). Tidak ada rantai overflow. Tidak dikenal konsep atribut kunci (tidak ada keterurutan berdasarkan atribut kunci). Pengubahan data langsung dilakukan terhadap main file. Format record dapat berupa name-value pair atau dapat berupa structured record. Index bersifat multiple index, dinamis, record anchored. Entri index terdiri dari atribut dan TID. Entri index terurut berdasarkan nilai atributnya. Next record diakses berdasarkan keterurutan entri pada index-nya. Tiap index dapat bersifat multilevel. TID pada index berisi alamat block dan posisi record. Exhaustive vs partial index. Pada Multiple Index File (file berindex majemuk), pembaharuan dilakukan terhadap file utama bukan file overflow, karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis. Begitu terjadi pembaharuan ( insert, update, delete) mka indeks-indeks diperbaharui mengikuti perubahan di file utama. Contoh : Indeks Dinamis adalah Indeks B-tree. B-Tree BTree = Balanced Tree Perubahan pada main file berimplikasi terhadap index-nya. Struktur index menggunakan BTree. Blok – blok BTree harus dijaga agar memuat setengah dari fan out ratio-nya (effective fan out antara y/2 – y). Order Capacity = d Kapasitas minimum = d, dan maximum = 2d Khusus untuk root, kapasitas minimum = 1 Algoritma Penyisipan Btree Cari posisi yang sesuai bagi record baru, mulai dari root BTree. Jika tersedia space, sisipkan record baru sesuai urutan, jika tidak terjadi, overflow. Jika terjadi overflow : 1. Split menjadi 2 node 2. Pilih node tengah untuk naik ke level berikutnya 3. Set pointer dari parent node ke child node Algoritma Penghapusan Btree Menghapus node pada leaf dan tidak melanggar kapasitas minimum, maka record langsung dihapus tanpa mengubah struktur BTree. Menghapus node pada root dan tidak melanggar kapasitas minimum, maka ganti dengan 1 record dari leaf node kanan terkecil. Menghapus node (leaf dan root), dan melanggar kapasitas minimum, maka perbaiki dengan redistribusi record. Apabila redistribusi record mengakibatkan pelanggaran kapasitas minimum pada node lain, maka lakukan coalescing node. Contoh BTree dengan order capacity d = 2 E. HASHED FILE Metode penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan. Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash). Hash value biasanya akan digambarkan sebagai suatu string pendek yang terdiri atas huruf dan angka yang terlihat random (data biner yang ditulis dalam notasiheksadesimal). Berkaitan dengan upayanya untuk menciptakan “fingerprint”, fungsi Hash digunakan juga pada algoritma enkripsi untuk menjaga integritas sebuah data. Dalam konsepnya modern ini –selain digunakan pada penyimpanan data-, fungsi Hash adalah sebuah fungsi matematika, yang menerima masukan string yangpanjangnya sebarang, mengambil sebuah panjang variable dari string masukantersebut –yang disebut pre-image, lalu mekonversinkannya ke sebuah stringkeluaran dengan ukuran tetap (fixed), dan umumnya lebih pendek dari ukuran string semula, yang disebut message digest. Pada penggunaan fungsi Hash, saat keadaan tertentu dapat terjadi tabrakan (coallision) pada home address yang dihasilkan. Yaitu saat munculnya nilai Hash yang sama dari beberapa data yang berbeda. Untuk mengantisipasi keadaan ini ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti perubahan fungsi Hash atau mengurangi perbandingan antara jumlah data yang tersimpan denganslot address yang tersedia. Hal-hal tersebut dapat meminimalisir tabrakan, tetapi tidak menghilangkannya. Kita tetap memerlukan collision resolution –sebuah prosedur untuk menempatkan data yang memiliki address yang sama.

PROFIL

PROFIL ANGGOTA: NAMA : TITO EKO APRIANTO NIM : 18121927 KELAS : 12.3G.13 NAMA: RIZAL ARAFAT NIM: 18123596 KELAS : 12.3G.13 NAMA : BASYIRUDDIN NIM : 18123596 KELAS :12.3G.13 NAMA: IIN NIM : 12123918 KELAS :12.3G.13 NAMA : Astri Erlisya NIM : 12116776 KELAS : 12.3G.13